Sebagai kebun binatang terbesar di asia tenggara, "Soerabaiasche Planten-en Dierentuin" atau dalam bahasa indonesianya kebun botani & binatang surabaya, begitulah nama kebun binatang surabaya ketika belanda masih memegang jajaran pada tahun 1916, KBS sangat diminati wisatawan lokal,domestik maupun luar negeri. Bukan hanya letaknya yang sangat strategis tepat di tengah kota surabaya, namun juga banyaknya jenis binatang yang ditampilkan di KBS ini.
Warga Surabaya patut berbangga memiliki kebun binatang ini, mengapa ? selain sebagai tempat hiburan keluarga, juga sebagai tempat edukatif yang dimana kita dapat mengenalkan berbagai jenis binatang dimulai dari yang berjenis mamalia, reptil, amphibi dan yang lainnya. Ruang terbuka hijau yang luasnya sekitar 85.000 m2 juga menjadi daya tarik tersendiri, karena di Kota Surabaya sendiri saat ini minim ruang terbuka hijau, bahkan saat ini juga, telah banyak bertebaran ruang terbuka hijau yang telah diprogramkan oleh Pemerintah Kota Surabaya namun tak seluas kebun binatang surabaya.
Semakin lama, semakin tua usia KBS. Di usianya yang ganjil 95 tahun, semakin banyak saja agenda yang tak beraturan. Kepemilikan KBS yang dipertanyakan, koleksi binatang yang mati mendadak, fasilitas yang kurang memadai adalah agenda-agenda yang hendaknya perlu ada penanganan serius. Media cetak dan media elektronik banyak yang membicarakannya. Jejaring sosial pun ikut berkomentar dan berkicau membahas agenda ini.
Bahkan aksi dan demo turut serta dalam menanggapi agenda tersebut. seperti yang dilakukan oleh salah satu lsm lingkungan surabaya, tunas hijau surabaya. Mengajak pemuda-pemudi dan anak-anak sekolah dasar untuk memberikan aspirasinya. Lebih lanjut bisa dilihat di websitenya, baca selengkapnya...
Sebagai Warga Surabaya, sepatutnya kita juga ikut melestarikan KBS, dengan tidak melanggar peraturan yang ada di KBS pun minimal cukup. Jangan cepat kita lantas naik pitam dalam menyelesaikan hal ini hingga adu otot.
"Lek Awake Wong Suroboyo, kudu seneng Bonbin Suroboyo ! ".
Semakin lama, semakin tua usia KBS. Di usianya yang ganjil 95 tahun, semakin banyak saja agenda yang tak beraturan. Kepemilikan KBS yang dipertanyakan, koleksi binatang yang mati mendadak, fasilitas yang kurang memadai adalah agenda-agenda yang hendaknya perlu ada penanganan serius. Media cetak dan media elektronik banyak yang membicarakannya. Jejaring sosial pun ikut berkomentar dan berkicau membahas agenda ini.
Bahkan aksi dan demo turut serta dalam menanggapi agenda tersebut. seperti yang dilakukan oleh salah satu lsm lingkungan surabaya, tunas hijau surabaya. Mengajak pemuda-pemudi dan anak-anak sekolah dasar untuk memberikan aspirasinya. Lebih lanjut bisa dilihat di websitenya, baca selengkapnya...
"Haruskah anak cucu kita mengenal jenis binatang dari cerita, foto atau boneka ?"
Sebagai Warga Surabaya, sepatutnya kita juga ikut melestarikan KBS, dengan tidak melanggar peraturan yang ada di KBS pun minimal cukup. Jangan cepat kita lantas naik pitam dalam menyelesaikan hal ini hingga adu otot.
"Lek Awake Wong Suroboyo, kudu seneng Bonbin Suroboyo ! ".